Saturday, July 21, 2007

Masjid dan Barang Hilang

Coba cermati setiap kali kita berada di masjid terutama di kota Jogja ini dan kota-kota besar lainnya (kalau di desa-desa kayaknya belum ada). Ada peringatan tertulis yang seolah seragam seperti tulisan “Jagalah Barang Bawaan Anda” atau tulisan “Simpan Barang Berharga Anda di Tempat Aman” dan kalimat-kalimat lainnya yang bermakna peringatan. Agaknya hal ini menunjukkan tidak amannya lingkungan masjid. Kalau benar demikian sungguh ironis. Mungkin kalo orang kehilangan barangnya ditempat umum seperti bus kota agaknya masih biasa. (nb: eits!, ‘nggak sepenuhnya benar juga karena semua kejahatan tentu saja ‘nggak bisa dianggap biasa). Tapi kalo kehilangan barang di masjid nampaknya aneh juga ya? Ataukah justru malah dianggap lebih lumrah lagi? Waduwh, koq bisa jadi lebih parah! Masjid yang seharusnya menjadi tempat orang berkumpul dengan segala aktivitas ibadah bisa identik dengan barang bawaan yang hilang atau sendal yang hilang atau kehilangan barang bla…bla…bla…lainnya.

Agaknya diskusi singkat seperti dibawah ini sudah tidak asing lagi di telinga kita.

“Lho Mas koq mung nyeker?”
“Anue, aku kelangan sandal”
“Lha lehmu kelangan sandal nang ngendi?”
“Ya cetha wae nang mesjid. Bareng aku budhal saka shalat isyak, we lha koq sandalku wus ora ana. Tak goleki lingak-linguk kok ya tetep ora ana. Ya kepeksa nyeker tekan omah.”

Itu baru sandal, belum kalo kehilangan barang berharga lainnya seperti tas, HP, dompet atau bahkan motor mungkin? Tak ayal jika takmir masjid membuat tulisan peringatan supaya berhati-hati menaruh barang bawaan. Apa yang salah dari masjid? Tentunya tidak ada yang salah dengan masjid tidak pula orang yang datang ke masjid. Namun orang-orang yang memiliki niat jahat akan memanfatkan kelengahan target operasinya di manapun tempatnya apalagi kalau kesempatan itu terbuka lebar. Sebagai anjuran dan wujud ikhtiar kita, taruhlah barang anda seperti tas di depan anda atau kalo bawa sendal yang lumayan bagus simpan di dalam tas kresek baru setelah itu kita tawakal. Mungkin betul juga kata Bang Napi (sambil mengacungkan jarinya di balik terali besi) bahwa kejahatan tidak hanya karena niat pelakunya tapi karena ada kesempatan. WASPADALAH….!3X.

No comments: